Liked on YouTube: Pemandangan dari Kereta Api | Terpaksa Mudik Duluan 2020 | #janganmudik | asmr binaural train

April 23, 2020 at 10:15PM https://www.youtube.com/watch?v=_uWO5r-FVtQPemandangan dari Kereta Api | Terpaksa Mudik Duluan 2020 | #janganmudik | asmr binaural train
Video ini diambil pada Januari 2020, seblum pandemi Corona virus secara ‘resmi’ menyebar di Indonesia. Saat itu saya berkesempatan mudik di awal tahun untuk mengganti kesempatan mudik saya yang hilang saat Idul Fitri tahun 2019 lalu. Sepertinya tahun ini sama seperti tahun kemarin, saya tidak mendapat kesempatan untuk merayakan Idul Fitri di kampung halaman.

Pemerintah mengumumkan bahwa, idul fitri 2020 dilarang mudik

Mengenai polemik mudik dan pulang kampung dari presiden Joko Widodo saat diwawancara Najwa Shihab, di Mata Najwa, pada awalnya pemerintah menghimbau untuk tidak melakukan mudik sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus corona semakin meluas. Selanjutnya, pemerintah tidak hanya menghimbau, namun pada akhirnya berani tegas untuk melarang masyarakat untuk mudik saat hari raya Idul Fitri 2020. Namun menurut presiden Joko Widodo, kondisi saat ini di lapangan masyarakat sudah banyak yang lebih dahulu pulang kampung beberapa waktu sebelum larangan untuk mudik disahkan. Hal tersebut cukup disayangkan. Presiden Jokowi juga menerangkan, bahwa lebih baik masyarakat urban di kota mudik atau pulang kampung saja, daripada harus bertahan hidup di kota besar dengan tempat tinggal yang sempit, yang diisi oleh banyak orang, dengan penghasilan yang sudah jauh berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali. Kembali ke kampung halaman adalah lebih baik, dengan asumsi, masyarakat dari kota (telah & pasti) mendapat karantina di daerah atau desa terlebih dahulu.

Namun ini jadi catatan menarik, dimana Farid Gaban dalam tulisannya berhasil secara gamblang menjelaskan satu persoalan «Gunung Es» yang pelik & berkelindan dibalik mudik ini. Berikut catatan Farid Gaban tersebut.

KOTA, DESA DAN CORONA. Wabah virus corona memaksa kita merenungkan kembali tentang arah pembangunan. Salah satunya tentang urbanisasi serta ketimpangan hubungan antara desa dan kota.
Dua pekan lalu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan pemerintah tengah mengkaji kemungkinan memulangkan warga kota yang kehilangan pekerjaan akibat corona ke kampung halaman.
Susutnya aktivitas ekonomi di kota-kota besar akibat corona memang telah memicu gelombang pengangguran yang nyata: buruh dipecat karena mengkerutnya sektor industri dan jasa; serta para tukang ojek, tukang masak dan pedagang kaki lima yang kehilangan pelanggan.
Gelombang pulang kampung sebenarnya telah terjadi tanpa campur tangan pemerintah. Puluhan ribu orang, yang selama ini menjadi tulang punggung sejati dari gemerlap metropolitan, telah mudik lebih awal. Lalu, mengapa pemerintah ingin aktif memulangkan?
“Masyarakat perkotaan yang kehilangan pekerjaan berpotensi menjadi masalah baru di masa mendatang,” kata Doni Monardo.
Itu pula alasan utama mengapa Presiden Jokowi terlihat gamang. Di satu sisi presiden melarang orang mudik (karena berpotensi menularkan wabah ke desa), tapi belakangan membolehkan orang mudik (agar tidak menjadi beban di kota).
Doni Monardo terlalu jujur mengungkapkan cara berpikir pemerintah yang egoistik dan urban-centris: mencegah potensi kerusuhan sosial di kota dengan mengirim masalah ke desa.
Pemerintah, menurut Doni, tidak egois. Pemerintah akan memberi pemudik pekerjaan di sektor pertanian, untuk menjamin lancarnya pasokan pangan di musim wabah ini.
Kedengaran mulia, namun pada dasarnya itu mencerminkan cara berpikir egois kedua: memindahkan masalah di sektor industri/jasa di kota dengan melemparnya ke sektor pertanian di desa.
Wabah corona membuka kedok ketimpangan desa dan kota. Membuka borok ketimpangan ekonomi nasional secara keseluruhan, serta motif tersembunyi mengorbankan desa untuk menopang kota-kota yang mentereng.
Praktek pembangunan kita sudah lama mengabaikan desa dan sektor pertanian. Lahan pertanian di desa terus menyusut. Kerusakan lingkungan hutan dan sungai mengancam sektor pertanian dengan bencana sepanjang tahun: banjir di musim hujan, serta kekeringan di kala kemarau.
Bahkan jika mau, tidak mudah mantan buruh perkotaan bisa bekerja di sektor pertanian.
Mengejar pertumbuhan ekonomi, pemerintah sejak Orde Baru juga menindas para petani. Khawatir inflasi, pemerintah menekan harga pangan tetap murah, salah satunya dengan membuka keran impor lebar-lebar.
(tulisan lengkap bisa klik link ini) https://bit.ly/2Xjrzbk
Pemandangan kereta api ke Bandung
Indonesia 4K
Thank you for watching my Indonesia travel walk video #asmr #relaxingsound #mudi2020 #mudik
#viruscorona 4K indonesia
via YouTube https://www.youtube.com/watch?v=_uWO5r-FVtQ

https://ift.tt/2C7nGN7 Новости недвижимости, Удивительное Видео May 22, 2020 at 12:23PM

Комментарии